SPALTRA Dukung Porseni PGRI VIII 2024 Kab. Luwu Utara

Pelaksanaan Pembukaan Porseni PGRI VIII Kabupaten Luwu Utara tahun 2024 yang dipusatkan di Bone-Bone menandai dilaksanakannya kegiatan sepekan sebagai ajang silaturahmi para bapak ibu guru dari seluruh Lutra.

Kegiatan dibuka pada Sabtu, 30 November 2024 dan akan dilaksanakan hingga 5 Desember 2024. Porseni kali ini terdiri atas 13 cabang lomba yang diikuti oleh 15 kecamatan yang ada di Luwu Utara.

Tak lupa, SMAN 4 Luwu Utara juga ambil bagian sebagai tempat pelaksanaan dan juga peserta porseni.

Hari itu, suasana di lapangan sekolah berubah total. Biasanya, tempat ini dipenuhi siswa yang sedang berlari kecil sambil bercanda atau duduk-duduk santai di pinggir lapangan. Tapi kali ini, para guru yang mendominasi. Dengan semangat yang membara, mereka bersiap memulai ajang olahraga dan seni antar guru SMA se-Kabupaten Luwu Utara.

Dari jauh, terdengar sorak-sorai yang menggema, menyemangati guru-guru yang sedang bertanding. Bukan hanya sekadar pertandingan olahraga biasa, acara ini adalah wujud kebersamaan dan ajang mempererat hubungan antara guru-guru dari berbagai sekolah. Ada tawa, teriakan semangat, hingga candaan kecil yang membuat suasana semakin hidup.

Sejak pagi, lapangan sudah penuh dengan berbagai aktivitas. Para guru dari berbagai SMA datang dengan seragam kebanggaan masing-masing. Ada yang mengenakan kaos berlogo sekolah, ada pula yang tampil lebih santai dengan pakaian olahraga. Masing-masing membawa energi positif yang menular.

Acara dimulai dengan pertandingan bola yang langsung memancing perhatian. Melihat guru-guru yang biasanya serius di depan kelas kini berlari mengejar bola dengan penuh semangat, rasanya seperti melihat sisi lain mereka yang jarang muncul. Ada Pak Jumardan, guru matematika yang ternyata lihai menggiring bola, dan Pak Bobi, guru Penjas yang berperan sebagai kiper tangguh. Penonton di pinggir lapangan tak henti-hentinya bersorak, bahkan siswa-siswa yang sengaja datang ikut menyemangati guru mereka dengan penuh antusiasme.

Selain bola, ada juga pertandingan voli yang tak kalah seru. Di lapangan voli, aksi gemilang para guru sungguh memukau. Bayangkan saja, Bu Rahma yang biasanya terkenal lembut saat mengajar malah menjadi pemain yang tak segan melakukan smash keras. Setiap kali bola meluncur ke area lawan, sorakan pun pecah. Para guru ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya ahli di bidang akademik, tetapi juga memiliki bakat di bidang olahraga.

Namun, olahraga bukan satu-satunya sorotan dalam acara ini. Di panggung seni, para guru menunjukkan kreativitas mereka. Ada yang menyanyi, bahkan memainkan alat musik tradisional. Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian adalah tarian kolaborasi antara beberapa sekolah. Dengan kostum berwarna-warni dan gerakan yang penuh ekspresi, para guru ini berhasil memukau penonton.

Pak Joko, guru sejarah dari salah satu SMA, membawakan monolog yang kocak tapi penuh makna. Penampilannya mengundang gelak tawa, sekaligus memberi pesan mendalam tentang pentingnya menghargai keberagaman. Sementara itu, Bu Dina dari SMA lain tampil membawakan lagu daerah dengan suara merdu yang membuat suasana menjadi syahdu.

Acara ini juga menjadi momen berharga untuk saling berbagi cerita dan pengalaman. Di sela-sela pertandingan dan pertunjukan seni, para guru duduk bersama, bercanda, dan berbagi inspirasi. Ada yang berbicara tentang metode mengajar yang kreatif, ada pula yang membahas cara menghadapi tantangan dalam mendidik siswa. Suasana penuh kehangatan ini semakin mempererat hubungan antar sekolah di Kabupaten Luwu Utara.

Tak ketinggalan, berbagai stan makanan dan minuman juga turut memeriahkan acara. Para guru yang lelah setelah bertanding atau tampil di panggung seni bisa menikmati hidangan khas lokal yang menggugah selera. Aroma pisang goreng dan kopi hitam menyeruak di udara, menambah kehangatan suasana.

Menjelang sore, puncak acara ditandai dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang. Sorak-sorai membahana ketika nama-nama pemenang diumumkan. Namun, semua sepakat bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama. Yang terpenting adalah semangat kebersamaan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh semua peserta.

Acara olahraga dan seni antar guru ini menjadi bukti nyata bahwa guru bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai inspirasi bagi siswa dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui kegiatan ini, para guru menunjukkan bahwa belajar tak selalu tentang buku pelajaran, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa bekerja sama, menghargai perbedaan, dan menikmati setiap momen dengan sepenuh hati.

Ketika acara usai, meski lelah, semua guru pulang dengan senyum di wajah mereka. Ada yang membawa piala sebagai simbol kemenangan, tetapi ada juga yang membawa kenangan manis dan cerita seru untuk diceritakan kembali di sekolah. Dan yang pasti, semua pulang dengan rasa bangga karena telah menjadi bagian dari momen luar biasa ini.

Ajang seperti ini adalah contoh kecil bagaimana kita bisa menciptakan suasana yang harmonis dan penuh semangat di lingkungan pendidikan. Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini terus diadakan, membawa kebahagiaan sekaligus semangat baru bagi para guru dan siswa di Kabupaten Luwu Utara. Karena pada akhirnya, pendidikan bukan hanya soal belajar di dalam kelas, tetapi juga tentang menciptakan momen yang berarti bersama.

Check Also

Pelantikan Pengurus OSIS 2024-2025

Senin, 4 November 2024 menjadi hari bersejarah bagi pengurus OSIS SMAN 4 Luwu Utara yang …